Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Translate

Bacaan Terpopuler

  • Mobil Nissan Grand Livina Matik Ngempos, Mungkin Ini Penyebab Dan Solusinya

  • Review Biaya Pemeliharaan Suzuki Swift

  • Grand Livina, Segini Daya Maksimum Aslinya

  • AC Mobil Tidak Dingin? Solusinya Tidak Selalu Mahal

  • Perpanjang STNK Tanpa BPKB Gak Ribet Dan Gak Pakai Lama

Menyicipi Wisata Phuket Thailand

Patong beach Phuket

Tergoda dari foto-foto wisata pulau yang keren, liburan kali ini gue dan sang istri memutuskan pergi ke Phuket, sebuah provinsi berbentuk pulau di Thailand bagian selatan.  Dari hasil pengamatan selama 5 hari 4 malam disana, gue menarik kesimpulan (mungkin sangat prematur) bahwa objek wisata menarik yang ditawarkan Phuket ini hanyalah sebatas  Sun, Sand and Sex.

Jadi bagi anda yang tidak suka pantai, tidak suka pulau dan wisata laut dan bukan tipe petualang kehidupan malam, maka sepertinya Phuket bukan tempat yang cocok untuk dikunjungi.

Tapi lucunya justru istri gue termasuk dalam golongan yang agak phobia dengan yang berbau pantai ataupun laut.  Lho, jadi ngapian kita pergi kesana? Rasa ingin tahu, yang terkadang dapat mengalahkan rasa takut dan yang terpenting adanya tiket pesawat ke luar negeri yang relatif murah adalah jawaban paling logis yang bisa gue berikan.

Nah berhubung objek wisatanya 'B' aja, maka gue lebih berminat untuk menuliskan artikel ini dari sudut pandang lain plus sedikit tips yang mungkin berguna bagi rekan-rekan yang berencana berlibur ke Phuket.

Artikel akan gue bagi ke dalam 4 bagian.


Berburu Transportasi dan Akomodasi

Untuk urusan mencari tiket pesawat murah dan kemudahan transaksi pembayaran via internet, AirAsia.com gue rasa adalah yang terbaik untuk saat ini. Kalau kita mau rajin sering-sering browsing, biasanya kita bisa mendapatkan tiket ke luar negeri yang oleh AirAsia sedang dijual dengan harga promosi.

Sebagai gambaran, pada sekitar awal bulan Agustus gue mulai browsing dan mendapatkan harga relatif murah untuk penerbangan ke Phuket dibulan Oktober. Total biaya tiket PP 'cuma' 530 ribu rupiah plus biaya-biaya lainnya termasuk pesanan makan di pesawat dengan total jendral 793,400 rupiah. Untuk anda yang hobby belanja ataupun sekedar membeli oleh-oleh, jangan lupa juga pre-purchase untuk bagasi saat memesan tiket pesawat via internet, lumayan dapat potongan harga.

Disclaimer : Gue bukan karyawan dari AirAsia, Agoda, tour-travel agency ataupun perusahaan lainnya yang berhubungan dengan dunia turisme. Artikel ini bukan merupakan suatu anjuran ataupun ajakan untuk menggunakan suatu merk, website, dsb yang kebetulan disebut disini.

Transportasi dari bandara Phuket menuju hotel ada banyak pilihan. Kalau gak mau ribet lebih baik naik taksi bandara. Sebuah Mitsubishi Lancer GLX berwarna kuning biru yang lumayan nyaman. kalau anda keluar dari bandara maka counter taksi (taxi meter) ini berada disisi kanan.  

Untuk jarak kurang lebih 45 km dari bandara ke hotel di sekitaran Patong dipukul rata 450 baht atau equivalen sekitar 135 rb rupiah (350 bath + 100 bath charge untuk taksi bandara). Namanya 'taxi meter' tapi saat gue lihat di dalam mobil kok sama sekali ada argonya :-)

Mencari hotel melalui internet juga sesuatu yang mengasikan. Intinya kita mau mendapatkan hotel dengan fasilitas dan lokasi yang OK namun dengan harga yang juga wajar. Kalau anda pernah mendengar tagline dari sebuah restoran "Rasa Bintang Lima, Harga Kaki Lima", maka untuk urusan mencari hotel di Phuket  sepertinya bak mencari jarum jatuh di tumpukan sampah Bantar Gebang (kalau tidak bisa dibilang mustahil).

Kriteria yang gue dan istri telah sepakati saat mencari hotel untuk liburan di Phuket adalah sebagai berikut :

  1. Lokasi harus benar-benar dipinggir pantai (beachfront);
  2. Lokasi dekat dengan pusat keramaian
  3. Kamar hotel harus nyaman
  4. Harga harus masuk akal

Dari ujung utara sampai ujung selatan sisi barat pulau Phuket terdapat beberapa lokasi pantai, namun yang paling terkenal adalah pantai Bang Tao, Kamala, Patong, Karon,  dan pantai Kata. Pantai Patong adalah pilihan pertama kami karena telah memenuhi kriteria 1 & 2. Mungkin kalau cerita bahwa pantai Patong termasuk yang terkena Tsunami gue ceritakan ke sang istri dari awal mungkin Patong akan dicoret dari daftar oleh istri gue :-)

Agoda.com dan HotelTravel.com bisa menjadi senjata andalan anda saat berburu hotel. Namun jangan sekali-kali tertipu dengan nama hotel  yang ada di Patong pada khususnya dan di Phuket pada umumnya. Apakah anda pikir 'Patong Beach Hotel', 'Swiss Palm Beach' ataupun 'Seaview Patong' berlokasi persis di depan pantai Patong?

Secara umum, menurut pengalaman pribadi apabila informasi lokasi hotel tertulis, "x minutes from the beach". Nah kalau 'x' tadi tertulis lebih dari 1 menit itu ciri-ciri hotel tersebut tidak berhadapan langsung dengan pantai.

Senjata andalan lain yang bisa digunakan adalah Google Earth (GE). Tinggal copy-paste alamat hotel ke kolom 'Fly To' pada GE maka dengan seketika kita bisa tahu dimana lokasi persisnya hotel tersebut apakah benar di pinggir pantai atau disisi jalan seberang pantai.

Begitupun dengan foto preview fasilitas, bentuk bangunan dan kamar hotel. Mesin pencari gambar pada Google.com lebih patut dipercaya ketimbang foto yang ditampilkan oleh situs pencarian hotel karena biasanya hasil pencarian contoh kamar dari sebuah hotel di google juga akan memberikan foto yang dibuat oleh individu sehingga kita benar-benar bisa melihat seperti apa contoh kamar dan fasilitas hotel tersebut.

Kamar hotel Patong Bay Garden Resort
Kamar hotel tidak terlalu besar namun bersih dan rapih

Sepanjang 3 KM pantai Patong, tidak banyak hotel yang benar-benar berhadapan dengan pantai. Sepengamatan gue cuma ada hotel Impiana, La Flora, Patong Bay Garden Resort (PBGR). Nah hotel PBGR yang berbintang 3 inilah pilihan dari hasil peneropongan jarak jauh yang kami lakukan. Walaupun tetap saja saat pertama tiba dilokasi agak sedikit kaget karena parkiran hotel ini lumayan sempit dimana cuma muat untuk kurang lebih 10 mobil. Jauh dari bayangan saat melihat foto hotel yang di foto dengan angle dari atas :-)


Sekilas Tentang Patong

Pusat keramaian di Patong atau paling tidak bisa kita katakan bahwa daerah yang paling 'hidup' adalah jalan Patong Beach (Thaweewong Road) dan sebuah jalan lain di area yang sama yang bernama jalan Bangla, dimana mulai jam 6 sore ditutup untuk semua kendaraan. Pada jam tersebut maka jalan Bangla ini seolah berubah menjadi lorong panjang mirip dengan lorong di Pasar Baru Jakarta.

Disinilah pusat dari kehidupan malam favorit para wisatawan bule. Sepanjang jalan berjejer bar dan diskotik sementara di tengah jalan banyak sekali orang-orang (calo) yang menawarkan tiket pertunjukan striptis dan lady-boy (waria). Untungnya jalan dengan istri yang berbusana muslim, gak ada satupun calo-calo yang mendekat menawarkan hiburan tadi :-)

Suasana jalan Bangla di malam hari

Jarak antara PBGR ke mulut jalan Bangla (ujung jalan sisi pantai) hanyalah sekitar tidak lebih dari 60 meter kearah kanan. Sedangkan panjang jalan Bangla sendiri tidak lebih dari 400 meter. Jika kita menelusuri jalan Bangla sampai keujungnya maka sedikit berbelok ke kanan sampailah kita ke sebuah mall yang bernama Jungceylon. Rasanya inilah pusat perbelanjaan paling modern di Phuket.

Sedangkan kalau kita memilih jalan ke arah kiri dari PBGR sekitar 40 menter terdapat deretan toko-toko yang nyaman yang menjual produk kulit baik itu sepatu, sandal ataupun tas kulit. Walaupun harganya relatif lebih mahal namun di area ini kita juga  bisa membeli oleh-oleh lain semisal kaos, tas dan souvenir kecil lainnya.

Suasana jalan Bangla di siang hari

Suasana jalan Bangla saat pagi hingga sore hari sangatlah kontras. Dibandingkan dengan area lain, arus lalu lintas di jalan Bangla agak aneh karena kendaraan disini berada pada sisi kanan.


Penutup

Menurut hemat gue Phuket (terutama daerah wisata sekitar Phatong) memang jauh lebih tertib, lebih rapi dan lebih bersih dari Jakarta ataupun lokasi wisata lain di Indonesia semisal Bali. Selama disana jarang gue temui ada sampah (bahkan bungkus rokok) berceceran di jalan.

Jalan raya di dekat ataupun di luar kawasan wisata boleh dibilang sangat lancar, sangat berbeda dengan jalan di sekitar Legian dan Kuta Bali yang selalu macet. Hampir tidak pernah terdengar pengendara motor membunyikan klakson dan juga tidak pernah terlihat kendaraan yang melaju terlalu kencang bahkan di jalan yang kosong sekalipun.

Objek wisata budaya dan belanja sepengamatan gue kayanya sih biasa-biasa aja.Jadi Phuket memang lebih cocok untuk yang hobby wisata laut dan pantai saja.


Bersambung ke bagian kedua

Topik Yang Sama

Posting Komentar