Dewasa ini selain konsumsi BBM, faktor lain yang kerap kali diperhatikan oleh banyak calon pembeli mobil di Indonesia adalah biaya perawatan mobil. Simple aja, tentunya calon pembeli mobil menginginkan mobil yang akan dimilikinya nanti tidak terlalu banyak membutuhkan biaya perawatan rutin.
Ada merek mobil tertentu yang berani menyarankan secara resmi pengguna mobilnya melakukan servis berkala setiap kelipatan 10.000 km. Sedangkan Suzuki Swift dalam hal ini merekomendasikan melakukannya setiap kelipatan 5.000 km.
Artikel ringan ini adalah semacam review jangka panjang biaya perawatan dari sebuah mobil Suzuki Swift yang baru saja menjalani servis berkala 90.000 km. Saat artikel ini dibuat usia mobil yang gue miliki sejak keluar dari showroom adalah 4.5 tahun lebih.
Menurut catatan, gue selalu berusaha membawa mobil ini ke bengkel resmi (Beres) untuk dilakukan pemeriksaan berkala sesuai jadwal yang tertera pada buku servis. Hanya satu kali saat servis berkala di 35.000 km gue membawa mobil ini ke bengkel umum non Beres dimana saat itu gue cuma ingin mencoba sebuah merek pelumas yang tidak dijual di Beres.
Pernah suatu kali servis berkala di kilo meter 70 rb-an yang agak 'molor' sehingga membuat jadwal servis berikutnya ikutan sedikit 'ngaco'. Semua data pengeluaran yang akan gue tampilkan adalah benar adanya sesuai dengan kuitansi yang hampir sebagian besar masih gue simpan lengkap dari mulai servis berkala pertama sampai dengan saat ini.
Lain halnya dengan minyak pelumas dan filternya, penggantian spare-part lain semisal drive-belt ataupun busi, gue tidak selalu mengikuti jadwal perawatan karena lebih melihat kondisi aktual saat itu. Sebagai contoh menurut buku servis drive-belt harus diganti pada servis berkala 30.000 km, 60.000 dan 90.000 km. Namun kenyataannya gue baru satu kali ganti pada servis berkala 90.000 itupun sebetulnya karet belt belum terlalu getas dan belum ada tanda-tanda keretakan.
Yang akan gue tampilkan disini adalah biaya servis berkala, servis penunjang, penggantian suku cadang penunjang pemakaian normal. Jadi penggantian suku cadang 'optional' yang berhubungan dengan modifikasi tidak dimasukkan.
Ada sedikit pengecualian saat penggantian brake-pad depan yang tidak menggunakan spare-part original Suzuki. Walaupun pembeliannya disaat brake-pad asli masih tebal namun dengan pertimbangan bahwa toh nantinya kita akan juga mengganti brake-pad maka pembelian ini tetap dimasukkan dalam daftar ini.
Tanggal penerimaan mobil dari dealer : 12 May 2007
Biaya servis berkala sudah termasuk pembelian oli, busi sesuai skedul dan/atau kebutuhan. Servis berkala 90.000 km lumayan mahal karena selain ganti oli juga sudah termasuk biaya kuras radiotor, servis rem belakang, ganti fanbelt, ganti AC belt, ganti busi dan juga ganti bearing pully.
Pengeluaran untuk pembelian sparepart wajib semisal ban, aki gue catat pada tabel pengeluaran lain-lain. Begitu juga biaya untuk spooring balancing dicatat juga pada tabel pengeluaran lain-lain karena tidak gue lakukan bersamaan dengan saat melakukan service berkala.
So hasil ahirnya adalah selama masa pemakain 4.5 tahun lebih gue telah mengeluarkan biaya perawatan dan penggantian part yang memang dibutuhkan adalah sebesar Rp 16,357,286,- Dengan jarak 90 rb kilometer yang telah gue lalui maka bisa kita hitung biaya perawatan per kilometer adalah sebesar 182 rupiah !!!.
Atau bisa juga kita dapatkan data biaya perawatan perhari adalah sebesar 9.810 rupiah yang dihitung dengan membagi 16.3 jt-an tadi dengan jumlah hari semenjak gue menerima kiriman mobil dari dealer sampai dengan saat tulisan ini dibuat. Apakah angka-angka tadi murah? mahal? atau sedang-sedang saja :-).
Ingat, angka diatas adalah baru merupakan biaya perawatan. Sedangkan biaya Operasional agak susah dihitung karena banyaknya pembelian BBM yang terlanjur hilang sebelum dicatat dan direkapitulasi.
Cheers, mantel
Posting Komentar
Posting Komentar