GTMetrix Kini Tidak Lagi Mengunakan PageSpeed/YSlow Libraries
Pada hari Selasa malam tanggal 17 November 2020 saat killing time iseng buka HP, saya masuk ke situs GTmetrix yang biasa saya gunakan untuk memonitor performa kecepatan loading beberapa situs yang saya punya. Betapa kagetnya saya saat melihat score yang tampil untuk halaman depan situs ini. Di sana tertulis '95 - 97', karena penasaran saya coba masuk ke dashboard GTmetrix karena di sana ada daftar koleksi semua hasil test yang pernah saya lakukan. Anehnya test yang saya lakukan sehari sebelumnya tertulis 'N/A - N/A'.
Sesampainya di rumah saya langsung buka notebook dan cek pada backup catatan manual hasil pengetesan GTmetrix. Tepat seperti dugaan saya bahwa ada yang 'aneh' dengan skor GTmetrix hari itu karena 1 hari sebelumnya yakni tanggal 16 November 2020 menurut catatan pribadi saya hasil pengetesan halaman depan situs ini di GTmetrix nilainya 'hanya' 96 - 85; 96 adalah skor PageSpeed dan 85 adalah skor YSlow.
Saya ingat betul bahwa dalam rentang waktu 1 hari tersebut saya nggak melakukan perubahan apapun baik itu merubah html pada template yang saya gunakan ataupun mengedit materi postingan. Lalu mengapa nilai YSlow saya bisa bertambah naik dari 85 menjadi 97?
Kenaikan 12 poin ini bisa dibilang luar biasa lho. Karena sebagaimana kita ketahui bersama pada librari YSlow GTmetrix terdapat sub bagian 'Add Expires Header' yang bisa dibilang paling susah untuk diperbaiki nilainya kalau kita nge-blog gratisan di blogger. Karena dalam hal ini YSlow meminta masa penyimpanan sementara (caching) file temuan audit pada browser si pemakai (atau proxy penyimpanan perantara) diperpanjang masanya. Saya bilang sulit karena kita di blogger gak punya akses ke file .htacess di apache web server.
GTmetrix versi baru vs Google PageSpeed Insight
Setelah bolak-balik melototin report GTmetrix ahirnya ketemulah jawabannya. Ternyata terhitung semenjak tanggal 16 November GTmetrix telah migrasi tidak lagi menggunakan librari PageSpeed dan YSlow. Mereka mulai saat itu telah mengganti kedua librari andalan mereka tersebut dengan menggunakan 'Lighthouse' yang telah diakui sebagai standard pada industri pengukuran performa kecepatan websites.
Jadi skor 95 yang tertulis saat saya melakukan test pada tanggal 17 November sudah bukan lagi skor 'PageSpeed' namun merupakan skor 'Performance'. Begitupun skor 97 bukan lagi skor 'YSlow' melainkan skor 'Structure'. Karena semenjak menggunakan lighthouse, GTmetrix mulai menggunakan format skor dengan dua indikator tersebut. Pada titik ini mungkin man-teman juga mempunyai pertanyaan yang sama dengan saya yakni, 'kalau GTmetrix sekarang pakai lighthouse berarti sama dengan google pagespeed insight dong'?
Pada keterangan resminya GTmetrix menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban 'YA' namun menggaris bawahi beberapa hal.
Perbedaan antara GTmetrix versi baru vs Google PageSpeed Insight yakni :
- Perbedaan geografis
Kita semua nggak ada yang tahu dimana lokasi fisik server Google saat kita melakukan tes pada PageSpeed Insight miliknya. Sedangkan pada GTmetrix kita bisa menentukan lokasi server yang digunakan untuk menganalisa kecepatan situs kita
- Perbedaan dari sisi hardware
Sudah barang tentu jenis server, jenis CPU dan besarnya memori juga akan berpengaruh terhadap hasil pengetesan. GTmetrix meyakini bahwa hardware milik mereka yang digunakan untuk melayani pengetesan pasti berbeda dengan yang dimiliki oleh Google
- Perbedaan dari sisi network
Sama dengan hardware, perbedaan dalam hal koneksi network dan hal terkait lainnya dengan network juga akan menghasilkan perbedaan terhadap masing-masing metrik/hasil pengetesan
Intinya GTmetrix mengkonfirmasi bahwa skor hasil pengetesan mereka dan hasil pengetesan Google PageSpeed Insight walaupun mirip namun nggak bisa dibandingkan item per item.
Buat saya pribadi jawaban dari pihak GTmetrix di atas sangat masuk akal. OK skor diantara mereka tidak bisa diperbandingkan, namun melihat skor halaman depan situs ini yang 'sudah' dapat grade A dengan skor 95 - 97 pada GTmetrix versi chrome desktop, sementara menurut catatan pribadi saya pada tanggal yang sama yakni 17 November 2020 pada Google PageSpeed Insight halaman depan situs ini hanya mendapat nilai 77 untuk versi mobile dan 90 untuk versi desktop tetaplah menimbulkan pertanyaan lanjutan lainnya, misalnya antara lain :
- Mana yang akan saya gunakan dimasa mendatang, Google atau GTmetrix?
- Berarti standar-nya GTmetrix lebih rendah dong ya? ibarat dosen beliau lebih gak pelit ngasih nilai ke mahasiswanya :-)
Untuk pertanyaan nomer #1, bagi pemilik ataupun pengelola situs yang senang dengan skor tinggi pastinya akan memilih menggunakan GTmetrix hehehehe ngaku aja dech. Sedangkan untuk pertanyaan nomer #2 saya pribadi juga masih belum menemukan jawaban pastinya.
Terkhusus untuk sub bagian rekomendasi 'Add Expires Header' saat GTmetrix masih pakai versi lama saya dapat 'E' merah dengan skor dibawah 60. Dan sub bagian ini memberi kontribusi terhadap skor YSlow. GTmetrix pernah mengatakan bahwa YSlow ini teman akrabnya si PageSpeed, nilai mereka berdua menunjukkan seberapa optimal halaman situs (front end) kita sudah disiapkan agar browser dapat merendernya secepat mungkin[1]. Dan GTmetrix mengatakan bahwa 'memenangkan' area front end berarti telah 'memenangkan' 1/2 bagian pertempuran untuk mendapatkan proses loading situs yang cepat.
Pada GTmetrix versi baru sub bagian 'Add Expires Header' ini sekarang berada pada 'Structure'. Definisi skor 'Structure' menurut GTmetrix adalah seberapa bagus situs kita telah dibuat untuk dapat menghasilan performa yang optimal. Itu artinya GTmetrix menganggap sub bagian 'Add Expires Header' memang berkontribusi terhadap kecepatan loading secara keseluruhan TAPI tidak secara langsung[2].
Dalam hal ini menurut saya pribadi (cmiiw) GTmetrix telah mengikuti jejak Google, karena pada PageSpeed Insight sub bagian 'Add Expires Header' ini equivalen dengan sub bagian 'Static assets with an efficient cache policy' (tayangkan aset statis dengan kebijakan cache yang efisien) dan Google memang hanya meletakkannya pada bagian 'Diagnostik' bukan pada bagian metric/data lab. Google mengatakan bahwa item temuan yang berada pada 'Diagnostik' atau 'Peluang' memang berpengaruh terhadap skor performa TAPI tidak secara langsung berpengaruh[3].
Untuk menuntaskan rasa penasaran saya mencoba melakukan test sebanyak 3x pada URL sebuah artikel yang banyak berisi gambar di dalamnya. Begitupun iklan adsense auto telah saya tambah jumlahnya plus tambahan script manual pada 2 lokasi iklan. Sebagai catatan samping, 4 buah masalah pada sub bagian ''Add Expires Header' masih tetap ada di sana tak tersentuh. Hasil skor yang saya dapatkan cukup membingungkan saat menggunakan GTmetrix yang baru ini karena nilainya melonjak naik lagi hihihihihi.
Hasil pengetesan ke-1 sampai dengan ke-3 pada bagian 'Performance' dan 'Structure' sangat identik yakni dengan kisaran skor 99-98, 97-99 dan 99-99. Bahkan indikator LCP (Largest Contentful Paint) persis sama yakni 0.7 detik yang menandakan bahwa materi terbesar yang ada pada halaman tersebut tidak ada perubahan.
Jarak antara test #1 ke test #2 sengaja saya kasih jarak sekitar 10 jam untuk antisipasi bahwa salah satu test yang saya lakukan tidak pada waktu sibuk pada satu belahan bumi tertentu. Sementara test #3 sengaja saya lakukan dengan jarak yang relatif singkat dari test #2. Ini kebalikan dari metode pertama, metode yang digunakan saat test #3 ini untuk memastikan bahwa server GTmetrix tetap berada pada kondisi load yang kurang lebih sama dengan saat test #2.
Sebagai bahan perbandingan, untuk halaman artikel yang sama jika di test pada Google PageSpeed Insight versi desktop hasilnya dengan skor 95 dengan skor LCP yang juga persis sama yakni 0.7 detik.
Dari hasil pengetesan di atas, saya makin yakin terhadap statement GTmetrix bahwa skor hasil pengetesan mereka yang telah mengadopsi Lighthouse versus hasil pengetesan Google PageSpeed Insight walaupun tidak bisa dibandingkan item per item namun tetaplah akan mirip.
Penutup dan Kesimpulan
Rasanya semua blogger ataupun praktisi pengelola situs semua akan setuju bahwa kecepatan loading situs merupakan hal yang sangat penting. Bahkan pihak Google sendiri pernah mengkonfirmasikan bahwa kecepatan loading situs akan sangat berpengaruh terhadap posisi situs kita pada hasil pencarian google search dan porsi iklan google adsense terutama untuk pengguna yang menggunakan handphone saat browsing[4].
Pada kesempatan ini yuk mari sekarang kita pakai perspektif pengguna internet. Pernahkan man-teman ada pada situasi sedang mencari informasi penting dan yakin bahwa informasi tersebut hanya terdapat pada misalnya official page sebuah perusahaan yang alamaaak loadingnya lambat sekali. Bahkan saat saya periksa ada 3 buah file gambar high-res tanpa dikompres yang besarnya masing-masing antara 10 MB - 13 MB !!!
Apakah man-teman hanya memberikan toleransi 7 detik dan akan keluar dari situs tersebut karena halaman tersebut belum juga tampil seluruhnya? Kalau saya pribadi sih akan tetap rela menunggu mengingat pentingnya informasi yang sedang saya cari.
Terkait peringkat situs perusahaan tersebut pada hasil pencarian google search, saya yakin karena informasi yang dimiliki situs tersebut sangat unik bahkan tidak terdapat satupun pada situs lainnya maka situs tersebut tetap akan tampil di halaman pertama hasil pencarian.
Berangkat dari hasil pengetesan dan contoh cerita tadi, saya makin yakin bahwa kita (sebagai pemilik situs) gak perlu terlalu ngoyo bersusah payah untuk meningkatkan skor di GTmetrik ataupun PageSpeed Insight. Dont get me wrong, maksud saya begini, skor yang ditampilkan mereka memang penting tapi bagi saya pribadi hanya sebagai indikator dan alat bantu saja.
Sepanjang saat mencoba situs kita rasakan sudah cukup cepat dan untuk bisa interaktif (Time to Interactive) misalnya kurang dari 7 detik serta skor LCP (Largest Contentful Paint) yang tertera di Pagespeed Insight dan atau GTmetrix juga masih di bawah skor rekomendasi (misalnya 1.2 detik) yaaa sudah, maka bagi saya pribadi itu sudah lebih dari cukup. Gak perlu terlalu bersusah payah menghabiskan waktu berhari-hari atau bahkan mengeluarkan banyak uang untuk menaikkan skor sampai 100. Just my two cents
Cheers,
Mantel
Posting Komentar
Posting Komentar